Papua, Mediainovasinews.com - Perayaan Natal 2024: Refleksi Kasih dan Damai Melalui Bakti Sosial di Papua"
Dalam rangka Perayaan Natal Nasional 2024 dengan tema besar "Marilah Sekarang Kita Pergi ke Bethlehem," (Lukas 2:15), Panitia Natal Nasional menyelenggarakan berbagai kegiatan bermakna yang bertujuan merefleksikan nilai-nilai kasih, damai, keadilan, dan kesederhanaan. Salah satu kegiatan utama yang menjadi sorotan adalah bakti sosial yang berlangsung di Papua pada 20-21 Desember 2024.
Kegiatan bakti sosial dilakukan di Kota Timika dan Kabupaten Mimika dengan berbagai bentuk bantuan, termasuk pembagian kursi roda dan sembako. Beberapa penerima manfaat kursi roda adalah:
Mega Kristiani Sembay (5 tahun 10 bulan), putri dari Salmon Sembay, seorang petugas kebersihan, dan Selfiana, ibu rumah tangga. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan mobilitas dan kenyamanan bagi Mega.
Egenius Mario Rahamitu (19 tahun 2 bulan), seorang pemuda dari Kabupaten Mimika yang hidup bersama kedua orang tuanya, Keinas Laim dan Paula Rahamitu. Kondisi kesehatan keluarga yang kurang mendukung menjadikan bantuan kursi roda ini sangat berarti.
Di lokasi lain, lima unit kursi roda juga diserahkan di Rumah Sakit TNI AD Miles 32 untuk membantu pasien yang membutuhkan. Selain itu, panitia mendistribusikan paket sembako kepada warga yang kurang mampu untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka selama Natal.
Kegiatan ini diperluas hingga ke wilayah Keuskupan Agats, Asmat, di mana Dr. A. Budi Sulistya, Sp. THT-KL(K), M.A.R.S., Pati Sus KASAD, memimpin tim untuk memberikan bantuan medis dan sosial. Bantuan ini menjadi bukti nyata semangat berbagi dalam perayaan Natal.
Tema "Marilah Sekarang Kita Pergi ke Bethlehem," mengajak umat Kristiani untuk merenungkan makna kelahiran Yesus Kristus sebagai perwujudan kasih, damai, keadilan, dan kesederhanaan. Panitia berharap kegiatan ini menjadi refleksi nilai-nilai tersebut, menghidupkan semangat para gembala yang pertama kali menyambut kabar sukacita kelahiran Kristus.
Kegiatan ini juga mendukung agenda nasional untuk memperkuat toleransi antarumat beragama, sebagaimana disampaikan dalam Asta Cita, serta mencerminkan pesan Paus Fransiskus tentang persaudaraan dan perdamaian. Dengan pendekatan inklusif, perayaan Natal ini dirancang untuk menginspirasi seluruh elemen masyarakat Indonesia. (NI)
Share This :
0 komentar